Penyakit hepatitis akut yang penyebabnya masih menjadi misteri telah menyerang sekitar 400 orang di berbagai negara.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan menyatakan kasus diduga hepatitis akut terjadi pada 18 pasien di berbagai daerah di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, banyak yang membicarakan kemungkinan Adenovirus sebagai pemicu hepatitis akut.
“Namun demikian, masih ada setidaknya lima hal yang belum jelas, sehingga belum dapat dipastikan sepenuhnya bahwa Adenovirus sebagai penyebab hepatitis akut,” katanya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 17 Mei 2022.
Lima hal yang belum jelas itu adalah, pertama, Adenovirus memang ditemukan pada sebagian besar pasien hepatitis akut, tetapi tidak semua.
Kedua, Tjandra Yoga Aditama melanjutkan, sejauh ini pasien biasanya positif Adenovirus berdasarkan pemeriksaan darah.
Itupun kadarnya sebagian besar adalah rendah.
“Ketiga, sebagian sampel pada biopsi hati justru menunjukkan hasil negatif Adenovirus,” kata Tjandra Yoga Aditama yang juga mantan Direktru Jenderal Pengendalian Penyakit serta mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan.
Keempat, menurut dia, perangai Adenovirus biasanya tidak menimbulkan penyakit berat dan tidak sampai memerlukan transplantasi hati.
Kelima, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk membuktikan ada tidaknya perubahan Adenovirus pada pasien hepatitis akut.
Pemeriksaan yang dimaksud adalah whole-genome sequencing, yang sejauh ini hasilnya masih amat terbatas, sehingga belum memadai untuk mengambil keputusan yang pasti.